Konfigurasi DHCP – Server pada Ubuntu
Sebelum anda melakukan setting DHCP – Server, ada beberapa hal yang harus anda lakukan, yaitu :
• Menginstall aplikasi dhcp3-server
• Membuat konfigurasi dhcpd.conf pada directory /etc/dhcp3/dhcpd.conf
• Membuat konfigurasi /etc/default/dhcp3-server
• Restart service
1. install dhcp3-server
Root :~ # apt-get install dhcp3-server
2. edit file “squid.conf”
Root :~ # cd /etc/dhcp3
Root :~ # gedit dhpd.conf
bagian-bagian yg harus diedit dan ditambah pada file “dhpd.conf” agar berfungsi sebagai server dhcp
Secara Umum
Subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0
{
Range 192.168.0.100 192.168.0.200;
Option domain-name-server 180.131.144.144,180.131.145.145
Option domain-name “pranindo.com”;
Option routers 192.168.0.1;
Option broadcast-address 192.168.0.255
Default-lease-time 600;
Max-lease-time 7200;
}
Secara Mac address
Default-lease-time 600;
Max-lease-time 7200;
Option subnet-mask 255.255.255.0
Option broadcast-address 192.168.50.255;
Option routers 192.168.50.1
Option domain-name-servers 180.131.144.144,180.131.145.145;
Option domain-name “bangmaman.webi.id”;
Subnet 192.168.50.0 netmask 255.255.255.0
{
range 192.168.50.10 192.168.50.200
}
Host client1 {
Hardware Ethernet 00:00:00:00:00:00;
Fixed-address 192.168.50.8;
}
Host client2 {
Hardware Ethernet 00:00:00:00:00:00;
Fixed-address 192.168.50.9;
}
3. Menentukan interface yang digunakan untuk dhcp-server
Root :~ # gedit /etc/default/dhcp3-server
Tambahkan interfaces=”eth1”
4. Restart service dhcp-server
Root :~ # /etc/init.d/dhcp3-server restart
5. Konfigurasi client DHCP
Sudo gedit /etc/network/interfaces
Masukan data ini
Auto lo eth0
Iface eth0 inet dhcp
Iface lo inet loopback
6. Mencari ip Address DHCP-server
Sudo dhclient atau
Tail –n 15 /var/lib/dhcp3/dhclient.*.leases
Jumat, 21 Februari 2014
MEMBUAT INTERNET GATEWAY + PROXY SERVER DENGAN UBUNTU 10.10
Konfigurasi Router Linux
1. sudo su
2. ifconfig
3. nano /etc/network/interfaces
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.6 netmask 255.255.255.0
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.255
gateway 192.168.1.1
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.2.9
netmask 255.255.255.0
network 192.168.2.0
4. /etc/init.d/networking restart
5. nano /etc/sysctl.conf
Hapus tanda "#":
- net.ipv4.default_filter=1
- net.ipv4.all.rp_filter=1
- net ipv4.ipforward=1
6. sysctl -p
7. iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE
8. iptables -t nat -n –L
jika ada tulisan yang muncul "MASQUERADE all -- 0.0.0.0/0.0.0.0" tandanya berhasil
9. iptables-save > /etc/network/iptables (bagian ini hanya melihat saja)
10. nano /etc/network/iptables
11. nano /etc/init.d/rc.local
tambahkan kata-kata ini di bawah esac bagian paling bawah
iptables-restore < /etc/network/iptables
12. /etc/init.d/rc.local start
13. reboot
============================== ============================== =========
Konfigurasi Proxy Server
1. apt-get update
2. apt-get install squid
3. cp /etc/squid/squid.conf /etc/squid/squid.conf.backup
4. rm /etc/squid/squid.conf
5. nano /etc/squid/squid.conf
acl all src all
acl localnet src 192.168.0.0/24
acl situs url_regex -i "/etc/squid/blokir.txt"
http_access deny situs
http_access allow localnet
http_access allow all
http_port 3128 transparent
cache_mem 8 mb
memory_replacement_policy heap GDSF
cache_replacement_policy heap LFUDA
store_dir_select_algorithm round robin
cache_dir aufs /cache 10000 24 256
cache_store_log none
cache_access_log /var/log/squid/access.log
cache_effective_user proxy
cache_effective_group proxy
visible_hostname proxy.www.proxyserver.sch.id
cache_mgr admin@smkvinama2.sch.id
6. nano /etc/squid/blokir.txt
www.facebook.com
www.youtube.com
7. mkdir /cache
8. chown -R proxy:proxy /etc/squid/blokir.txt
9. chown -R proxy:proxy /cache
10. service squid stop
11. squid -z
12. service squid start
13. iptables -t nat -I PREROUTING -i eth0 -p tcp -m tcp --dport 80 -j REDIRECT --to-ports
3128
14. iptables -t nat -I PREROUTING -i eth0 -p udp -m udp --dport 80 -j REDIRECT --to-ports
3128
15. iptables -t nat -A PREROUTING -i eth0 -p tcp -m tcp --dport 80 -j DNAT --to-destination
192.168.1.6:3128
16. iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -p tcp -m tcp --dport 80 -j REDIRECT --to-ports
3128
17. iptables-save > /etc/network/iptables
Setting Connection Client
1. Klik Start
2. pilih control panel > Network And Internet Connection > Network Connection
3. klik kanan icon Local Area Connection, pilih properties
4. Pilih Internet Protocol (TCP/IP)
5. klik properties
6. pilih Use the following IP Address
7. Ip Address : 192.168.2.10
8. Subnet Mask: 255.255.255.0
9. Gateway : 192.168.2.9
10. DNS Preferred: 192.168.1.6
11. DNS Alternate : 192.168.1.1
Sharing File dengan Samba pada Ubuntu Server 12.04
Pada Seri jaringan linux Ubuntu kali ini
kita akan membahas tentang: Sharing File dengan Samba pada Ubuntu Server
12.04. Tutorial ini dibuat sebagai bahan untuk kegiatan praktikum
jaringan komputer pada Laboratorium Komputer SMK Daarul Uluum, Jakarta
peminatan Teknik Komputer Jaringan.
Pada praktikum ini akan dilakukan sharing
file dari komputer linux Ubuntu ke komputer lain yang menggunakan
sistem operasi Windows XP. Topologi jaringan yang akan dipraktekan pada
kesempatan kali ini seperti ditunjukan pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1 Topologi Jaringan
Sekarang kita akan masuk pada langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan praktikum kali ini :
1. Dalam sebuah jaringan komputer hal
yang pertama kali harus kita perhatikan adalah adanya interkoneksi di
antara komputer-komputer yang berada dalam jaringan tersebut. Baik
dengan menggunakan koneksi tanpa kabel (wireless) atau dengan
kabel. Pada praktikum kali ini kita akan mengimplementasi jaringan
komputer dengan topologi jaringan seperti pada Gambar 1 di atas yang
tersambung secara fisik dengan kabel UTP dan RJ 45.
2. Setelah ke-2 komputer tersebut
terhubung dengan kabel UTP secara fisik. Berikutnya adalah memberi
alamat IP untuk masing-masing komputer, baik komputer linux Ubuntu
maupun komputer Windows XP. Kita awali dengan memberi alamat IP untuk
komputer linux Ubuntu.
a. Langkah pertama adalah kita masuk ke
terminal linux Ubuntu. Kemudian kita ketikan perintah seperti yang
ditunjukan pada Gambar 2 berikut ini.
Gambar 2 perintah untuk mengedit alamat IP
Setelah perintah di atas dieksekusi maka
akan tampil halaman editor, dan masukan nilai-nilai alamat IP seperti
ditunjukan pada Gambar 3 berikut ini.
Gambar 3 nilai-nilai alamat IP
Settingan diatas kita simpan dan kemudian
jaringan kita restart dengan mengetikan perintah seperti yang
ditunjukan pada Gambar 4 berikut ini.
Gambar 4 perintah merestart jaringan
b. Untuk keperluan meng-update dan
meng-install service-service yang diperlukan untuk menjalankan
aplikasi-aplikasi pada linux Ubuntu kita akan men-downloadnya dari
repository yang disediakan di Internet. Sehingga kita harus pastikan
bahwa komputer linux Ubuntu kita harus tersambung dengan jaringan
Internet. Pada komputer linux Ubuntu kita setting agar mengarahkan DNS
ke jaringan ISP kita, sesuaikan dengan jaringan di tempat anda. Hal ini
dapat kita lakukan dengan mengetikan perintah seperti ditunjukan pada
Gambar 5 berikut ini.
Gambar 5 men-setting alamat IP DNS
Setelah eksekusi perintah pada Gambar 5
di atas, akan tampil halaman editor dan isikan nilai dari alamat IP DNS
seperti ditunjukan pada Gambar 6 berikut ini.
Gambar 6 isi dari alamat IP DNS
c. Demikian pula pada komputer Windows
XP, kita isikan pula alamat IP-nya agar dapat berkomunikasi dengan
komputer linux Ubuntu dalam jaringan. Adapun pengisian alamat IP-nya
dapat dilakukan dengan mengisi alamat IP seperti yang ditunjukan pada
Gambar 7 berikut ini.
Gambar 7 mengisi nilai alamat IP pada komputer Windows XP
d. Pada bagian akhir dari setting koneksi
antar komputer dalam jaringan yang kita buat tersebut, untuk memastikan
jaringan sudah tersambung dengan baik, kita lakukan test dengan
melakukan test menggunakan perintah ping alamat IP, diantara masing-masing komputer tersebut.
3. Langkah selanjutnya kita akan
meng-instalasi Samba agar komputer linux Ubuntu kita dapat berkomunikasi
dengan komputer Windows XP. Kita akan mengupdate sistem kita terlebih
dahulu agar segala file-file yang diperlukan dalam instalasi dapat
tersedia dengan lengkap dan update dalam sistem linux Ubuntu kita. Hal
ini dapat kita lakukan dengan mengetikan perintah pada terminal Ubuntu
kita seperti yang ditunjukan pada Gambar 8 berikut ini.
Gambar 8 meng-update sistem linux Ubuntu
Barulah langkah berikutnya kita
meng-install Samba. Instalasi yang kita lakukan dengan mengambil Samba
yang ada pada repository Ubuntu yang ada di Internet. Hal ini dapat kita
lakukan dengan mengetikan perintah seperti ditunjukan pada Gambar 9
berikut ini.
Gambar 9 Instalasi Samba via repository Internet
Setelah itu proses akan berjalan seperti ditunjukan pada Gambar 10 berikut ini.
Gambar 10 proses Instalasi Samba
Pada Gambar 10 di atas kita masukan
jawaban untuk pertanyaan Do you want to continue [Y/n] ? dengan Y, dan
kemudian tunggu sampai proses instalasi selesai, seperti ditunjukan pada
Gambar 11 berikut ini.
Gambar 11 proses Instalasi Samba selesai
Setelah itu kita cek apakah Samba sudah
terinstal dengan baik pada komputer kita atau belum, dengan mengetikan
perintah seperti yang ditunjukan pada Gambar 12 berikut ini.
Gambar 12 mengecek hasil instalasi Samba
Apabila sudah terinstal dengan baik maka akan ada pesan seperti yang ditunjukan pada Gambar 13 berikut ini.
Gambar 13 instalasi sudah berhasil dengan baik
Setelah Samba terinstalasi dengan baik,
maka langkah selanjutnya adalah meng-edit file yang ada pada direktori
/etc/samba/smb.conf, dengan perintah seperti ditunjukan pada Gambar 14
berikut ini.
Gambar 14 perintah untuk mengedit file /etc/samba/smb.conf
Pada saat perintah pada Gambar 14 di atas
dieksekusi maka akan muncul pada teks editor bagian-bagian dari file
smb.conf yang akan kita edit. Beberapa bagian dari file smb.conf yang
akan di edit diantaranya adalah bagian-bagian berikut:
a. Bagian Global Setting, seperti ditunjukan pada Gambar 15 berikut ini.
Gambar 15 bagian Global Setting pada file smb.conf
Pada bagian Global Setting ini, bagian
yang sering kita lakukan perubahan ialah pada bagian workgroup, biasanya
pada bagian ini akan disesuaikan dengan nama jaringan yang akan kita
buat. Pada praktikum kali ini bagian ini tidak kita ubah, biarkan saja
seperti apa adanya.
b. Bagian Authentication, seperti ditunjukan pada Gambar 16 berikut ini.
Gambar 16 Bagian Authentication pada file smb.conf
Pada bagian Authentication ini, bagian
yang akan kita ubah agar file pada komputer linux Ubuntu kita dapat di
Share dengan komputer Windows XP adalah pada bagian security, kita hilangkan tanda pagar (#) yang ada di depannya lalu ubah isinya dari user menjadi share seperti ditunjukan pada Gambar 17 berikut ini.
c. Bagian Share Definition, seperti ditunjukan pada Gambar 18 berikut ini.
Gambar 18 bagian Share Definition
Pada bagian ini, bagian file yang paling
bawah kita tambahkan dengan beberapa parameter seperti yang ditunjukan
pada Gambar 19 berikut ini.
Gambar 19 bagian yang ditambahkan pada bagian bawah file Share Definition
Parameter-parameter pada Gambar 19, dapat dijelaskan seperti pada Gambar 20 berikut ini.
Gambar 20 penjelasan parameter dari file yang di Share
Setelah kita save file smb.conf. Kemudian
kita restart service Samba, dengan mengetikan perintah seperti yang
ditunjukan pada Gambar 21 berikut ini.
Gambar 21 merestart service Samba
Kemudian kita buat folder atau direktori untuk menyimpan file yang akan kita sharing sesuai dengan isi dari parameter path pada Gambar 19 di atas. Hal ini dilakukan dengan mengetikan perintah seperti yang ditunjukan pada Gambar 22 berikut ini.
Gambar 22 membuat direktori /home/share
Setelah direktori /home/share berhasil
kita buat, lalu kita buat agar hak aksesnya dapat dishare oleh user yang
lain. Hal ini dapat dilakukan dengan mengetikan perintah seperti
ditunjukan pada Gambar 23 berikut ini.
Gambar 23 merubah hak akses pada direktori /home/share
4. Langkah terakhir adalah melakukan
pengecekan terhadap hasil dari setting dan konfigurasi yang kita lakukan
pada komputer linux Ubuntu kita pada komputer Windows Xp, seperti yang
ditunjukan pada Gambar 24 berikut ini.
Gambar 24 perintah untuk membuka file yang di sharing pada komputer Windows
Setelah kita eksekusi perintah pada
Gambar 24 di atas maka akan muncul halaman yang berisi list file yang di
Share seperti ditunjukan pada Gambar 25 berikut ini.
Gambar 25 tampilan list file yang di Sharing pada Komputer Windows
Kita bisa melihat isi file yang di Sharing dengan membuka folder yang di sharing, seperti ditunjukan pada Gambar 26 berikut ini.
Demikianlah langkah-langkah yang bisa
kita lakukan untuk Men-Sharing file antara komputer linux Ubuntu kita
dengan komputer Windows XP. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi para
pembaca.
Membuat Jaringan Komputer Sederhana (virtual) dengan Virtual Box
VirtualBox adalah aplikasi virtual mesin
yang memungkinkan Anda untuk menginstall Sistem Operasi (SO) lain, dan
dijalankan bersamaan di atas sistem operasi induknya. VirtualBox adalah
aplikasi open source keluaran Sun MicroSystem (sekarang diakuisisi oleh
Oracle) yang ditargetkan untuk Server, desktop dan penggunaan embedded.
Selain digunakan untuk mencoba aplikasi
OS lain, virtual box juga bisa digunakan untuk membuat virtualisasi
jaringan komputer sederhana.
Dalam artikel ini penulis akan membahas
bagaimana langkah-langkah membuat jaringan komputer sederhana (virtual)
dengan Virtual Box, sebelum memulai langkah, kita harus menginstal dulu
aplikasi virtual box, caranya ada di artikel ini, (catatan = penulis
menggunakan host Mac OS X, guestnya Windows
XP dan Linux Ubuntu 10.10), kemudian setelah itu kita merencanakan
bagaimana model jaringan yang akan kita buat, penulis akan memberi
contoh sebagai berikut untuk model jaringannya.

kita langsung mulai saja bagaimana langkah-langkahnya membuat jaringan komputer sederhana dengan model diatas.
- Jalankan aplikasi virtual box anda



- Kemudian buat wireless add-hoc di komputer host




- Masuk ke guest XP, atur IP guest XP dengan cara Control Panel ->Â Network Conncetion -> klik kanan pilih properties padanetwork yang sedang aktif -> pilih TCP/IP




Masuk ke System -> Preferences -> Network Configuration





Jadi, virtual box banyak sekali
manfaatnya, salah satunya tutorial diatas, yaitu membangun jaringan
sederhana, daripada kita beli PC / laptop secara fisik hanya untuk
belajar jaringan, dengan virtual box kita tidak mengeluarkan sepeser
uang pun untuk belajar jaringan sederhana karena Virtual Box juga
berlabel freeware alias software gratis. Selamat Belajar! 

Cara Setting IP Address Static Pada Linux Ubuntu 10.10
Cara Setting IP Address Static Pada Linux Ubuntu 10.10 cukup berbeda bila di bandingkan dengan cara setting ip address pada windows.
Misalkan Ada Kasus Seperti ini, Menghubungkan 2 buah komputer (Linux Ubuntu dan Windows Xp )
Komputer Linux Ubuntu akan di SET
IP-nya = 192.168.1.1
Subnet Mask-nya = 255.255.255.0
Komputer Windows Xp akan di SET
IP-nya = 192.168.1.2
Subnet Mask-nya = 255.255.255.0
Sebelum Mensetting IP terlebih dahulu berpindah dari user biasa ($) masuk ke super user root (#) dulu
$ sudo su -l
isikan passwordnya : (password kosong tidak terlihat, jika sudah diisi tekan enter)
setelah itu maka akan berpindah ke root dengan ciri-ciri ada tanda #
Langkah Setting IP Address :
1.Lakukan perubahan / edit file pada file interfaces
# nano /etc/network/interfaces
2. Isikan Seperti Contoh Di bawah Ini
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.1 <--- IP Address LINUX UBUNTU
netmask 255.255.255.0 <--- Subnet Mask-nya
broadcast 192.168.1.255
network 192.168.1.0
3. Jika Sudah Lakukan penyimpanan dengan menekan (Ctrl + X) dan tekan enter
4. Setelah itu restart service IP Addressnya
# /etc/init.d/networking restart
5. Untuk mengecek hasil setting berhasil atau tidaknya
# ifconfig
6. Cek koneksi ke ip windows 192.168.1.2,
#ping 192.168.1.27. Jika BERHASIL maka akan muncul Hasil pesan Reply ada TTL.
*Semoga Bermanfaat
Setting IP Address di Ubuntu
1. Edit File /etc/network/interfaces
#sudo gedit /etc/network/interfaces
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.30.10
network 192.168.30.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.30.255
gateway 192.168.1.1
#sudo gedit /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.1.1
nameserver 202.134.1.10
nameserver 202.134.0.155
3. Restart Network
# /etc/init.d/networking restart
4. Cek IP Address
# ifconfig
5. Test
# ping http://www.google.com
6. Edit File /etc/network/option bila di perlukan.
# /etc/network/options
spoofprotect=yes
syncookies=no
#sudo gedit /etc/network/interfaces
File ini memuat konfigurasi IP yang akan
digunakan oleh Network Interface yang terpasang pada suatu komputer.
Selain alamat IP, file ini juga menyimpan informasi tentang routing. Di
bawah ini adalah contoh isi file /etc/network/intefaces:
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.30.10
network 192.168.30.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.30.255
gateway 192.168.1.1
Kata auto yang mendahului nama suatu
interface menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara
otomatis pada saat booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi IP
karena lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki IP yang pasti
yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer untuk
berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi untuk eth0 harus
diberikan karena interface ini dikonfigurasi menggunakan IP statis.
Parameter-parameter yang harus disebutkan untuk jenis interface static adalah:
- address: menentukan IP address yang digunakan suatu komputer.
- network: menentukan Network Address komputer.
- netmask: menentukan subnet mask network komputer.
- broadcast: menentukan alamat broadcast yang digunakan komputer untuk memperkenalkan diri pada jaringan.
- gateway: menentukan default gateway yang digunakan apabila komputer tersebut mengirimkan paket data ke luar jaringan anggotanya.
#sudo gedit /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.1.1
nameserver 202.134.1.10
nameserver 202.134.0.155
3. Restart Network
# /etc/init.d/networking restart
4. Cek IP Address
# ifconfig
5. Test
# ping http://www.google.com
6. Edit File /etc/network/option bila di perlukan.
# /etc/network/options
File ini memuat beberapa pilihan yang
dapat dijalankan bersamaan dengan aktifasi alamat IP pada bagian di
atas. Secara default, file ini mengandung 3 baris. Isi file ini kurang
lebih seperti di bawah ini.
ip_forward=nospoofprotect=yes
syncookies=no
Baris pertama menunjukkan bahwa komputer
ini tidak digunakan untuk memforward paket data yang diterimanya ke
komputer lain. ip_forward harus diset yes bila memang komputer ini
dibangun untuk bertindak sebagai router atau bridge. Baris kedua
menunjukkan bahwa perlindungan ipspoof aktif. Ada baiknya pilihan ini
selalu yes untuk menghindari terjadinya spoofing alamat IP kita oleh
orang lain. Baris ketiga menyatakan bahwa syncookies tidak diaktifkan.
Pilihan ini bertujuan untuk membatasi jumlah usaha membuat koneksi baru
dari komputer lain ke komputer kita. Bila komputer kita menerima semua
request secara serentak dengan jumlah banyak, besar kemungkinan bahwa
komputer kita akan hang dalam waktu singkat.
Tutorial Cara Instalasi dan Konfigurasi DHCP Server di Ubuntu
Server adalah komputer yang berfungsi sebagai penyedia layanan bagi
komputer client.Sedangkan Komputer client berfungsi sebagai penerima
layanan dari komputer server.
Salah satu fungsi komputer server adalah DHCP Server.DHCP Server adalah pemberian alamat IP ke client yang meminta atau client yang telah mengkoneksikan jaringannya ke jaringan Komputer Server.
Disini saya jelaskan secara lengkap beserta detailsnya agar sobat yang
membaca dapat mengerti.prosesnya adalah dari instalasi DHCP, Konfigurasi
DHCP dan yang terakhir penerapannya ke client
Berikut langkah demi langkahnya. Silahkan Disimak !!
Langkah-Langkah :
1. Login sebagai root dengan perintah “sudo su” > Enter lalu masukan password > Enter
2. Masukan CD Master Linux Server 11.04 ke CD-ROM, Lalu kita mount CD dengan perintah “mount /dev/sr0 /media/cdrom” > Enter . apabila terdapat keterangan “/dev/sr0 is write-protected, mounting read-only” berarti mount telah berhasil
3. Setelah berhasil mount kita lihat apakah server DHCP sudah terinstal/belum dengan perintah “dpkg –l |grep dhcp” > Enter, bila terdapat tampilan seperti dibawah berarti paket DHCP belum terinstal
4. kita instal paket untuk DHCP Server, pertama kita instal common dhcp dengan perintah “dpkg –i /media/cdrom/pool/main/i/isc-dhcp/isc-dhcp-common_4.1.1-P (tekan tombol tab untuk lebih simpel) > Enter
5. kedua kita instal client dhcp dengan perintah “dpkg –i /media/cdrom/pool/main/i/isc-dhcp/isc-dhcp-client_ ( tekan tombol tab untuk lebih simpel) > Enter
6. Terakhir kita instal Server DHCP dengan perintah “ dpkg –i /media/cdrom/pool/main/i/isc-dhcp/isc-dhcp-server ( tekan tombol tab untuk lebih simpel) > Enter
7. Lalu kita lihat apakah paket DHCP server telah terinstal atau belum dengan perintah “ dpkg –l |grep dhcp “ , nah paket DHCP server telah teristal (client, common, server)
8. Setelah menginstal paket DHCP kita backup konfigurasi untuk jaga2 saat terjadi kesalahan edit, “ cp /etc/dhcp/dhcpd.conf /etc/dhcp/dhcpd.bak “ > Enter
9. Lalu kita konfigurasi DHCP server dengan perintah “ nano /etc/dhcp/dhcpd.conf ” > Enter
10. Lalu kita atur konfigurasi DHCP sesuai keinginan
Keterangan :
12. Kita mengatur IP komputer Server secara Temporary, dengan perintah “ ifconfig eth0 21.21.21.1/24 up “ , ganti IP sesuai keinginan anda.Lalu lihatIP dengan perintah "ifconfig". Maka IP Server telah berubah
13. Lalu kita coba start DHCP servernya kembali dengan perintah “ /etc/init.d/isc-dhcp-server start “ > Enter, bila hasilnya OK berarti DHCP Server berhasil kita start
14. Uji koneksi server dengan client,hubungkan kedua komputer
menggunakan LAN, atur pada clientnya agar disetting DHCP atau obtain,
kita masuk pada Network and Connection, lalu kita pilih Local Area
Connection, klik kanan > properties
15. Lalu pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IP), lalu klik properties
16. Pilih “ Obtain IP Address automatically “ , “ Obtain DNS Server Address automatically “ lalu klik ok > klik ok
17. Kita lihat hasilnya setelah kita mengkonesikkan Client ke Server
dengan LAN apakah client sudah mendapat IP dari Server, Pilih pada Local
Area Connection yang digunakan, klik kanan > Status
18. Untuk melihat keseluruhan informasi jaringan klik “Details”
19. Dibawah ini adalah informasi mengenai jaringan client yang terhubung ke server, komputer client telah mendapat IP dari Server yaitu 21.21.21.2 dengan subnet mask 255.255.255.0
20. Lalu kita lakukan uji koneksi dari client ke server, lakukan ping ke IP Server dengan perintah "ping 21.21.21.1", bila terdapat balasan berarti komputer client telah berhasil dikoneksikan ke server menggunakan DHCP.
21. Lalu kita coba lakukan ping dari server ke komputer client dengan perintah ping 21.21.21.2, jika terdapat balasan berarti server juga telah terkoneksi dengan client
22. Untuk melihat IP yang disewakan gunakan perintah “ cat /var/lib/dhcp/dhcp.leases “ > Enter
Salah satu fungsi komputer server adalah DHCP Server.DHCP Server adalah pemberian alamat IP ke client yang meminta atau client yang telah mengkoneksikan jaringannya ke jaringan Komputer Server.
Berikut langkah demi langkahnya. Silahkan Disimak !!
Langkah-Langkah :
1. Login sebagai root dengan perintah “sudo su” > Enter lalu masukan password > Enter
2. Masukan CD Master Linux Server 11.04 ke CD-ROM, Lalu kita mount CD dengan perintah “mount /dev/sr0 /media/cdrom” > Enter . apabila terdapat keterangan “/dev/sr0 is write-protected, mounting read-only” berarti mount telah berhasil
3. Setelah berhasil mount kita lihat apakah server DHCP sudah terinstal/belum dengan perintah “dpkg –l |grep dhcp” > Enter, bila terdapat tampilan seperti dibawah berarti paket DHCP belum terinstal
4. kita instal paket untuk DHCP Server, pertama kita instal common dhcp dengan perintah “dpkg –i /media/cdrom/pool/main/i/isc-dhcp/isc-dhcp-common_4.1.1-P (tekan tombol tab untuk lebih simpel) > Enter
5. kedua kita instal client dhcp dengan perintah “dpkg –i /media/cdrom/pool/main/i/isc-dhcp/isc-dhcp-client_ ( tekan tombol tab untuk lebih simpel) > Enter
6. Terakhir kita instal Server DHCP dengan perintah “ dpkg –i /media/cdrom/pool/main/i/isc-dhcp/isc-dhcp-server ( tekan tombol tab untuk lebih simpel) > Enter
7. Lalu kita lihat apakah paket DHCP server telah terinstal atau belum dengan perintah “ dpkg –l |grep dhcp “ , nah paket DHCP server telah teristal (client, common, server)
8. Setelah menginstal paket DHCP kita backup konfigurasi untuk jaga2 saat terjadi kesalahan edit, “ cp /etc/dhcp/dhcpd.conf /etc/dhcp/dhcpd.bak “ > Enter
9. Lalu kita konfigurasi DHCP server dengan perintah “ nano /etc/dhcp/dhcpd.conf ” > Enter
10. Lalu kita atur konfigurasi DHCP sesuai keinginan
Keterangan :
- - Edit pada baris ke 52 , hilangkan semua tanda # kecuali tanda # pada A Slightly ...
- - Subnet : Isikan Network ID dari IP
- - Netmask : Subnet mask yang digunakan
- - Domain Name Server : Tulis Nama domain Server sesuai keinginan
- - Domain Name : Nama domain anda
- - Routers : IP router yang digunakan
- - Broadcast Address : IP broadcast dari IP
- - Default lease Time : Waktu default DHCP
- - Max lease Time : Waktu maksimal pilih sesuai keinginan, 7200 = 2jam
- Setelah selesai melakukan pengeditan lakukan save, Ctrl + X lalu ketik Y > Enter
Hasilnya yaitu DHCP kita akan gagal untuk dimulai karena kita belum mengatur IP kita
12. Kita mengatur IP komputer Server secara Temporary, dengan perintah “ ifconfig eth0 21.21.21.1/24 up “ , ganti IP sesuai keinginan anda.Lalu lihatIP dengan perintah "ifconfig". Maka IP Server telah berubah
18. Untuk melihat keseluruhan informasi jaringan klik “Details”
19. Dibawah ini adalah informasi mengenai jaringan client yang terhubung ke server, komputer client telah mendapat IP dari Server yaitu 21.21.21.2 dengan subnet mask 255.255.255.0
20. Lalu kita lakukan uji koneksi dari client ke server, lakukan ping ke IP Server dengan perintah "ping 21.21.21.1", bila terdapat balasan berarti komputer client telah berhasil dikoneksikan ke server menggunakan DHCP.
21. Lalu kita coba lakukan ping dari server ke komputer client dengan perintah ping 21.21.21.2, jika terdapat balasan berarti server juga telah terkoneksi dengan client
22. Untuk melihat IP yang disewakan gunakan perintah “ cat /var/lib/dhcp/dhcp.leases “ > Enter
SELESAI
Mungkin sampai disini dulu penjelasan saya tentang Cara Instalasi Offline dan Konfigurasi Linux Server di Linux Ubuntu. Semoga bermanfaat
Langganan:
Postingan (Atom)